Sebagai mahasiswa IT yang sedang mengerjakan skripsi / tugas akhir, terutama yang harus membuat program, pasti cukup bingung menentukan jenis perancangan apa yang akan dipakai. Ada sebagian orang yang menganggap DFD lebih gampang, ada juga yang menganggap UML lebih mudah dimengerti.
Sebelum menentukan, kita ketahui dulu apa itu DFD dan UML.
DFD (Data Flow Diagram) adalah sebuah perancangan yang dibuat berdasarkan alur data yang terjadi dalam sebuah sistem. Jenis ini menggunakan sistem leveling, dimana semakin tinggi levelnya, penggambaran alur datanya semakin spesifik. Istilah yang digunakan berbeda-beda meskipun intinya tetap sama, misalnya diagram konteks untuk menyatakan tingkatan pertama dalam DFD. Ada juga yang menyebut DFD level 0 merupakan tingkatan pertama.
Tingkatan | Istilah A | Istilah B |
1 | Diagram Konteks | DFD Level 0 |
2 | DFD Level 0 | DFD Level 1 |
3 | DFD Level 1 | DFD Level 2 |
Saya berikan contoh sederhana sistem toko onderdil yang pernah kubuat sewaktu kuliah. DFD level 0 menunjukkan timbal balik user terhadap sistem, lalu level DFD selanjutnya merupakan alur data yang terjadi di dalam sistem.
Sedangkan UML (Unified Modeling Language) adalah perancangan yang berorientasi objek, artinya perancangan ini dibuat dari sudut pandang pengguna sistem. Ada lebih dari 10 jenis diagram dengan bentuk yang berbeda-beda. Sepengalaman saya, UML yang sering dipakai adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.
Setiap diagram memiliki arti yang berbeda-beda. Secara garis besar, use case diagram untuk interaksi antara user dan aksi dari sistem, class diagram untuk interaksi antar tabel, dan sequence diagram untuk menunjukkan urutan proses dalam sebuah aksi. Selengkapnya akan saya bahas di post selanjutnya.
Lalu, mana yang sebaiknya harus kita gunakan? Secara praktek, DFD digunakan untuk sistem yang memiliki skala kecil dan melibatkan beberapa orang saja di dalam sistem tersebut. Kebalikan dengan UML, perancangan ini biasanya digunakan untuk banyak pihak karena skalanya yang menengah hingga besar, misalnya aplikasi startup. Selain itu biasanya DFD digunakan untuk program prosedural dan UML untuk object oriented maupun prosedural.
Terlepas dari penggunaannya, memilih perancangan DFD atau UML bergantung pada pemahaman kita. Tapi tak ada salahnya kita memahami keduanya, bukan? Semoga bermanfaat.
Referensi : https://s.id/4a, https://s.id/4b